Selasa, 22 November 2011

WIMAX

  Pengertian WIMAX
Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. WiMAX dan WiFi dibedakan berdasarkan standar teknik yang bergabung didalamnya. WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI HiperLAN yang merupakan standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN. Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, yaitu Eropa dan sekitarnya. Untuk dapat membuat teknologi ini digunakan secara global, maka diciptakan WiMAX. Standar global yang dipakai di dunia dapat digambarkan sebagai berikut.


Gambar 1.1 Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi sampai tingkat MAN disatukan dengan standar WiMAX.
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau broadband wireless access (BWA). Pada masa mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX. Standar WiMAX dibentuk oleh gabungan-gabungan industri perangkat wireless dan chip-chip komputer diseluruh dunia. Perusahaan besar ini bergabung dalam suatu forum kerja yang merumuskan standar interkoneksi antar teknologi BWA yang mereka miliki pada produk-produknya.

Standar nirkabel WiMAX
Salah satu teknologi terbaru yang berkembang sekarang ini adalah teknologi WiMAX dengan standar nirkabel IEEE. 802.16X-2004. WiMAX merupakan suatu platform yang digunakan pada Metropolitan Area Network (MAN) yang sebelumnya menggunakan fiber optic, GSB, FSL.
Apa itu WiMAX? WiMAX merupakan singkatan Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. Teknologi yang menggunakan OFDM ini mamapu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline. Jika dibandingkan dengan fixedline biaya instalasi jaringan WiMAX jauh lebih murah. Dengan teknologi WiMAX, impian akan layanan informasi data yang murah dengan kecepatan tinggi akan segera terwujud murah meriah dengan kualitas yang jauh lebih baik.
WiMAX datang untuk menjawab permasalahan yang ada di sektor broadband. Ketika telepon dan jaringan lokal mulai beranjak ke sistem nirkabel, akses broadband untuk bisnis atau perumahan masih cenderung mengandalkan kabel untuk penyaluran datanya. Jelas hal ini merugikan operator sekaligus konsumen yang ada di luar jangkauan kabel tersebut.
Laporan perusahaan riset Park Associates beberapa waktu lalu, akan ada sekitar tujuh juta pelanggan akses broadband berbasis layanan WiMAX pada akhir 2009 mendatang. Operator awalnya akan menggunakan peralatan berbasis WiMAX fixed version yang artinya lebih ditujukan bagi pelanggan perumahan dan kantor.
Baru-baru ini WiMAX juga maju selangkah meninggalkan teknologi broadband nirkabel lainnya yang masih dalam tahap pengembangan. Standar WiMAX, yaitu 802.16X2004 disetujui dunia industri, sehingga pembuatan dan penjualan perangkatnya yang murah bisa lebih dipercepat. Setelah melewati masa uji dan sertifikasi, produk-produk tersebut kemungkinan bisa masuk ke pasar di 2006.
Standar WiMAX lainnya, yaitu 802.16e kini juga sedang dikembangkan. Fungsinya, lebih terkait dengan industri seluler, yaitu memungkinkan ponsel mengirim dan menerima data yang lebih besar.
Teknologi WiMAX bisa jadi lompatan besar bagi perusahaan komunikasi dunia, terutama untuk negara-negara yang sedang membangun di kawasan Asia. Negara yang selama ini masih mengandalkan jaringan kabel. Dengan teknologi ini lompatan menuju jaringan pita lebar atau broadband dapat lebih cepat dilakukan. Alasan ini membuat perusahaan komunikasi China dan India pun tertarik untuk bergabung.
Karakteristik WiMAX
Untuk mendapatkan layanan WiMAX, memerlukan antena khusus yang dapat dioperasikan oleh 60 perusahaan dengan koneksi masing-masing sekira 1 Mbps.
Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain:
•    Pada versi awal IEEE 802.16a bekerja di frekuensi 10 – 66 GHz, sehingga cocok digunakan untuk teknologi point to point.
•    Untuk versi IEEE 802.16 ini dapat digunakan untuk hubungan nonline outsite (NLOS).
•    Kompatibel dengan digital switch yang ada ( ATM,dll) dengan optimal data rate per user antara 300 kbps – 2 Mbps dan rangenya 5 – 8 km untuk maksimal throughput.
•    Untuk versi IEEE 802.16d , muncul teknologinya di bulan Oktober 2004. Tekniknya terjadi pemecahan kanal ke kanal – kanal terkecil menggunakan Op-Amp dan teknologi Amart Antenna. Digunakan untuk fixed access, yang meliputi BS maupun receiver yang merupakan CPE. BS berupa Proxim Tsunami MP.16 akan dipasarkan baik kepada operator telekomunikasi maupun kepada perusahaan pemakai.
•    Versi IEEE 802.16e dikeluarkan akhir tahun 2004 ini yang akan digunakan untuk mendukung mobilitas (Handover, roaming) pada system selular sampai 120 km/jam dan bekerja dalam NLOS. Digunakan untuk aplikasi mobile access.
•    Dikonfigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50 km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotaan untuk jarak 1- 4 km, dengan data rate sampai 75 MB/s. Dapat dibayangkan dengan teknologi ini, peralatan wireless point-to-multipoint, broadband, none-line-of-sight (NLOS), last-mile access dan solusi backhaul yang memungkinakan melengkapi, memperluas, bahkan menggantikan infra struktur jaringan pakai kabel.
•    Sistem ini mendukung teknologi video streaming, VoIP telephony, tayangan diam maupun bergerak, e-mail, Web browsing, e-commerce, dan layanan berbasis lokasi.
•    Kunci keberhasilan WiMAX ini ada pada frekuensi yang tidak memerlukan ijin dan biaya, misalnya jika dibandingkan dengan AT&T Wireless membayar milyaran dollar ke pemerintah AS untuk menggunakan secara eksklusif gelombang radio frekuensi tertentu, yang memungkinkan perusahaan ini memberikan jasa layanan mobile-phone atau ponsel pada pelanggannya tanpa gangguan, tapi membatasi pesaingnya menggunakan frekuensi yang sama.
Kelebihan dan Kekurangan teknologi koneksi Broadband WIMAX, ADSL, Cable, Fiber Optic, dan 3G
1) WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
WIMAX merupakan teknologi telekomunikasi yang ditujukan untuk pertukaran data jarak jauh yang sangat besar, cepat secara wireless.

Jaringan Wimax
Kelebihan
Satu pos pemancar mampu menangani hingga ratusan pengguna
a)    Koneksi sangat cepat walaupun jarak sangat jauh, yaitu bisa mencapai 72Mbps dalam kisaran jarak 10 km
b)    Mampu menangani banyak fungsi seperti menawarkan internet berkecepatan tinggi, menyediakan layanan telepon, transformasi data, video streaming dan lain-lain pada perangkat yang mendukung standar broadband Wimax IEEE 802.16.
c)    Tingkat keamanan data yang ditransfer sangat tinggi karena WIMAX mampu mengenkripsi dengan sistemnya
Kekurangan
a)    Banyaknya orang yang menggunakan WIMAX dapat menurunkan kecepatan koneksi hingga 2Mbps-10Mbps

b)    Kecepatan 72Mbps hanya berlaku bagi kondisi ideal, sedangkan jika pengguna berpindah tempat ke suatu lokasi tertentu maka dapat menyebabkan kecepatan koneksi turun drastis
c)    Membutuhkan Line of Sight untuk memperpanjang koneksi
d)    Iklim cuaca yang buruk seperti hujan dapat mengganggu sinyal
e)    Perangkat Wireless lain dapat mengganggu
f)    Membutuhkan biaya instalasi, daya listrik, dan biaya operasional yang besar
2) ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
ADSL merupakan teknologi telekomunikasi yang ditujukan untuk pertukaran data berkecepatan tinggi yang memanfaatkan jaringan kabel telepon yang ada.

Jaringan ADSL
Kelebihan
a)    Menggunakan infrastuktur yang sudah ada yaitu jaringan kabel telepon untuk mendapatkan akses berkecepatan tinggi, pengguna hanya menambahkan modem ADSL
Kecepatan yang ditawarkan untuk menerima data (downstream rate) berkisar 1,5Mbps – 9Mbps dan untuk mengirim data (upstream rate) berkisar 16-640 Kbps
b)    Dapat menggunakan telepon dan internet secara bersamaan dan mendukung VoIP, yaitu telepon melalui jaringan internet
c)    Kemudahan instalasi dan biaya yang cukup murah dan flat sehingga terjangkau secara luas
d)    Tingkat keamanan data tinggi
Kekurangan
a)    Semakin jauh dari penyedia jasa maka kecepatan transfer data semakin berkurang dan juga tidak semua area dapat dijangkau penyedia jasa
b)    Tidak ada standarisasi, setiap perusahaan mempunyai perangkat masing-masing jadi ketika pengguna pindah lokasi maka harus mendaftar dan membeli dari penyedia jasa baru
c)    Kecepatan akses dapat terbagi jika koneksi dibagi ke sejumlah pengguna lain
3) Cable
Cable merupakan merupakan teknologi telekomunikasi yang ditujukan untuk pertukaran data berkecepatan tinggi yang memanfaatkan jaringan TV kabel yang telah ada.

Jaringan Cable
Kelebihan
a)    Menggunakan jaringan kabel TV untuk mendapatkan akses berkecepatan tinggi yang dapat digunakan secara bersama dengan layanan TV kabel
b)    Mampu menyediakan transfer data yang lebih cepat dari ADSL yaitu berkisar antara 512 Kbps hingga 20 Mbps
Kekurangan
a)    Kecepatan akses berkurang dengan semakin banyaknya pengguna yang berada dalam jaringan di wilayah tersebut
b)    Tidak terlalu aman jika tidak menggunakan firewall karena semua komputer yang terhubung menggunakan kabel modem seolah-olah berada dalam satu jaringan LAN
c)    Biaya yang ditawarkan biasanya adalah premium dibandingkan ADSL
4) Fiber Optik
Fiber Optik merupakan teknologi telekomunikasi yang ditujukan untuk pertukaran data berkecepatan tinggi yang memanfaatkan jaringan Fiber Optik yang ditanam di tanah dan memanfaatkan cahaya dalam mengirimkan data.

Jaringan Fiber Optik
Kelebihan
a)    Pembangunan infrastruktur kabel optik yang lebih murah daripada kabel tembaga atau kabel koaksial jika diukur dengan panjang yang sama
b)    Sinyal fiber optik sangat baik sehingga data yang disampaikan juga minim dari gangguan atau hilangnya data
c)    Mampu menyediakan transfer data yang sangat cepat karena menggunakan cahaya dengan kisaran hingga 1Gbps
d)    Tingkat keamanan data sangat tinggi karena memiliki jalurnya sendiri
Kekurangan
a)    Biaya investasi yang sangat mahal untuk membangun jaringan dan merawat fiber optic yang mengakibatkan juga tingginya biaya untuk berlangganan fiber optik. Oleh karena itu fiber optic digunakan oleh perusahaan besar seperti bank.
b)    Jaringan fiber optic tidak dapat membawa sinyal elektrik seperti telepon maupun TV
5) Teknologi 3G (3rd Generation)
3G merupakan teknologi telekomunikasi yang ditujukan untuk pertukaran data berkecepatan tinggi yang secara umum digunakan oleh perangkat mobile seperti hand phone.

Jaringan 3G
Kelebihan
a)    Mampu menyediakan transfer data yang cepat dengan kisaran dari 144Kbps hingga 2Mbps, selain itu juga dikembangkan 3,5G atau HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dengan kecepatan mencapai 4,1Mbps
b)    Pengguna membayar berdasarkan banyaknya data yang diproses ketika menggunakan jaringan 3G, bukan berapa lama waktu yang digunakan
c)    Dapat digunakan dimana saja untuk mengakses internet karena teknologi bersifat mobile access
d)    Handphone dengan dukungan 3G dapat juga
Kekurangan
a)    Sinyal mudah terganggu tergantung lokasi sehingga kecepatan akses dapat menjadi lambat atau bahkan tidak dapat menikmati fasilitas yang disediakan
b)    Perangkat Handphone yang dapat menggunakan 3G biasanya lebih mahal dan perangkat handphone cenderung dapat cepat kehabisan sumber daya baterai
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Perkembangan Teknologi Wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIRELESS
    WiFi 802.11g    WiMAX 802.16-2004*    WiMAX 802.16e    CDMA2000 1x EV-DO    WCDMA/ UMTS
Approximate max reach (dependent on many factors)    100 Meters    8 Km    5 Km    *    *
Maximum throughput    54 Mbps    75 Mbps (20 MHz band)    30 Mbps (10 MHz band)    3.1 Mbps (EVDO Rev. A)    2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA)
Typical Frequency bands    2.4 GHz    2-11 GHz    2-6 GHz    1900 MHz    1800,1900,2100 MHz
Application    Wireless LAN    Fixed Wireless Broadband (eg-DSL alternative)    Portable Wireless Broadband    Mobile Wireless Broadband    Mobile Wireless Broadband
Sekilas Tentang WiMAX
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Spektrum Frekuensi WiMAX
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen Perangkat WiMAX
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.
Base Station (BS)
Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:
•    NPU (networking processing unit card)
•    AU (access unit card)up to 6 +1
•    PIU (power interface unit) 1+1
•    AVU (air ventilation unit)
•    PSU (power supply unit) 3+1
Antena
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.
Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
Teknologi WiMAX dan Layanannya
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil.
Tinjauan Teknologi
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.
Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)
Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.
Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.
Jarak
Standar nirkabel WiMAX
Salah satu teknologi terbaru yang berkembang sekarang ini adalah teknologi WiMAX dengan standar nirkabel IEEE. 802.16X-2004. WiMAX merupakan suatu platform yang digunakan pada Metropolitan Area Network (MAN) yang sebelumnya menggunakan fiber optic, GSB, FSL.
Apa itu WiMAX? WiMAX merupakan singkatan Worldwide Interoperability for Microwave Access. Ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi, pebisnis maupun pengguna internet di dunia.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) hadir sebagai solusi keterbatasan akses pada Wi-Fi yang notabene memang dirancang untuk pemakaian dalam ruang. Teknologi yang menggunakan OFDM ini mamapu memberikan layanan data berkecepatan hingga 70 Mbps dalam radius 50 km. Radius yang cukup untuk menjadikan WiMAX sebagai jaringan telekomunikasi broadband menggantikan teknologi fixedline. Jika dibandingkan dengan fixedline biaya instalasi jaringan WiMAX jauh lebih murah. Dengan teknologi WiMAX, impian akan layanan informasi data yang murah dengan kecepatan tinggi akan segera terwujud murah meriah dengan kualitas yang jauh lebih baik.
WiMAX datang untuk menjawab permasalahan yang ada di sektor broadband. Ketika telepon dan jaringan lokal mulai beranjak ke sistem nirkabel, akses broadband untuk bisnis atau perumahan masih cenderung mengandalkan kabel untuk penyaluran datanya. Jelas hal ini merugikan operator sekaligus konsumen yang ada di luar jangkauan kabel tersebut.
Laporan perusahaan riset Park Associates beberapa waktu lalu, akan ada sekitar tujuh juta pelanggan akses broadband berbasis layanan WiMAX pada akhir 2009 mendatang. Operator awalnya akan menggunakan peralatan berbasis WiMAX fixed version yang artinya lebih ditujukan bagi pelanggan perumahan dan kantor.
Baru-baru ini WiMAX juga maju selangkah meninggalkan teknologi broadband nirkabel lainnya yang masih dalam tahap pengembangan. Standar WiMAX, yaitu 802.16X2004 disetujui dunia industri, sehingga pembuatan dan penjualan perangkatnya yang murah bisa lebih dipercepat. Setelah melewati masa uji dan sertifikasi, produk-produk tersebut kemungkinan bisa masuk ke pasar di 2006.
Standar WiMAX lainnya, yaitu 802.16e kini juga sedang dikembangkan. Fungsinya, lebih terkait dengan industri seluler, yaitu memungkinkan ponsel mengirim dan menerima data yang lebih besar.
Teknologi WiMAX bisa jadi lompatan besar bagi perusahaan komunikasi dunia, terutama untuk negara-negara yang sedang membangun di kawasan Asia. Negara yang selama ini masih mengandalkan jaringan kabel. Dengan teknologi ini lompatan menuju jaringan pita lebar atau broadband dapat lebih cepat dilakukan. Alasan ini membuat perusahaan komunikasi China dan India pun tertarik untuk bergabung.
Karakteristik WiMAX
Untuk mendapatkan layanan WiMAX, memerlukan antena khusus yang dapat dioperasikan oleh 60 perusahaan dengan koneksi masing-masing sekira 1 Mbps.
Karakteristik utama yang dimiliki WiMAX antara lain:
•    Pada versi awal IEEE 802.16a bekerja di frekuensi 10 – 66 GHz, sehingga cocok digunakan untuk teknologi point to point.
•    Untuk versi IEEE 802.16 ini dapat digunakan untuk hubungan nonline outsite (NLOS).
•    Kompatibel dengan digital switch yang ada ( ATM,dll) dengan optimal data rate per user antara 300 kbps – 2 Mbps dan rangenya 5 – 8 km untuk maksimal throughput.
•    Untuk versi IEEE 802.16d , muncul teknologinya di bulan Oktober 2004. Tekniknya terjadi pemecahan kanal ke kanal – kanal terkecil menggunakan Op-Amp dan teknologi Amart Antenna. Digunakan untuk fixed access, yang meliputi BS maupun receiver yang merupakan CPE. BS berupa Proxim Tsunami MP.16 akan dipasarkan baik kepada operator telekomunikasi maupun kepada perusahaan pemakai.
•    Versi IEEE 802.16e dikeluarkan akhir tahun 2004 ini yang akan digunakan untuk mendukung mobilitas (Handover, roaming) pada system selular sampai 120 km/jam dan bekerja dalam NLOS. Digunakan untuk aplikasi mobile access.
•    Dikonfigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50 km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotaan untuk jarak 1- 4 km, dengan data rate sampai 75 MB/s. Dapat dibayangkan dengan teknologi ini, peralatan wireless point-to-multipoint, broadband, none-line-of-sight (NLOS), last-mile access dan solusi backhaul yang memungkinakan melengkapi, memperluas, bahkan menggantikan infra struktur jaringan pakai kabel.
•    Sistem ini mendukung teknologi video streaming, VoIP telephony, tayangan diam maupun bergerak, e-mail, Web browsing, e-commerce, dan layanan berbasis lokasi.
•    Kunci keberhasilan WiMAX ini ada pada frekuensi yang tidak memerlukan ijin dan biaya, misalnya jika dibandingkan dengan AT&T Wireless membayar milyaran dollar ke pemerintah AS untuk menggunakan secara eksklusif gelombang radio frekuensi tertentu, yang memungkinkan perusahaan ini memberikan jasa layanan mobile-phone atau ponsel pada pelanggannya tanpa gangguan, tapi membatasi pesaingnya menggunakan frekuensi yang sama

Tantangan Teknologi WiMAX dan Persaingan Pemberitaan di Indonesia
25 Mei
WiMAX, Menantang Surat Kabar
Satu-satunya hal yang tidak pernah berubah dalam teknologi dan industri komunikasi adalah fakta bahwa teknologi dan industri tersebut terus berubah. Baik teknologi ataupun industri komunikasi, keduanya merupakan realitas teknologi, dan sekaligus realitas sosial, yang berada dalam never ending process becoming dan akan terus mengalami transformasi hingga ujung waktu. Hal tersebut dikemukakan oleh Dedy N Hidayat dalam buku Mediamorfosis yang ditulis Roger Fidler.

Mediamorphosis diperkenalkan oleh Roger Fidler dalam artikel Media Studies Journal tahun 1991. Istilah ini berarti transformasi media komunikasi, biasanya sebagai akibat dari saling mempengaruhi (interplay) yang rumit dari kebutuhan-kebutuhan yang dibayangkan, tekanan-tekanan kompetitif dan politis, dan inovasi sosial dan teknologi.
Pada edisi 8 Februari 2010, Kompas.com memberitakan bahwa masyarakat Indonesia sudah bisa menikmati layanan internet murah, dan berkualitas bernama WiMAX. WiMAX adalah teknologi baru yang dianggap mewakili teknologi 4G yang menawarkan layanan broadband data, suara dan video.
Gabungan teknologi WiMAX (IEEE 802.16) dengan Wi-Fi (IEEE 802.11) akan memungkinkan operator untuk mengirimkan suara dengan kualitas tinggi, video dan data pada skala metropolitan. Wi-Fi mampu menyediakan akses wireless internet dengan kecepatan tinggi pada lingkup kecil beberapa puluh meter, sedangkan WiMAX menyediakan akses wireless internet dengan kecepatan sedang dengan lingkup yang lebih luas mencapai beberapa kilometer. WiMAX menjadi primadona, karena masyarakat bisa langsung menyajikan berita secara langsung karena kualitas jaringan besar dan baik. Masyarakat tidak perlu menggunakan Satellite News Gathering (SNG) yang harganya mahal dan hanya dipunyai stasiun televisi.
Transformasi media komunikasi tersebut ternyata berdampak pula pada produk jurnalisme yang kita nikmati kini lewat media massa. Selain itu, beberapa pihak yang memberitakan informasi secara online turut memperoleh manfaat dari perkembangan teknologi ini. Warga juga dapat melakukan tugas jurnalistik. Internet telah memudahkan mereka dalam melakukan kerja jurnalistik seperti  kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak.  Selanjutnya, jaringan komputer menjadi semakin cepat dan semakin kuat, mereka semakin mampu memasukkan program-program yang berfungsi sebagai pengganti manusia untuk melakukan tugas tersebut. Ternyata kondisi ini secara tidak langsung mengganti siasat dalam ruang redaksi surat kabar.
Pertumbuhan Pengguna Internet dan Penurunan Tiras Surat Kabar
Arya Gunawan, dosen Jurnalisme Universitas Indonesia mengamati penurunan tiras surat kabar. Dalam tulisannya, ia menngaitkan pertumbuhan internet di Amerika dengan penurunan tiras surat kabar.
Menurut data survey dari DepkomInfo pada Tahun 2005 total jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 16 Juta orang dan meningkat menjadi 30 juta orang pada tahun 2009. Detiknet.com juga memprediksi pada tahun 2010 pengguna internet di Indonesia setidaknya akan mencapai angka  57,8 juta orang.
Di sisi lain, data berdasarkan hasil riset AC Nielsen untuk periode April-Juni 2006 menunjukkan hampir semua suratkabar di Indonesia mengalami penurunan jumlah pembaca. Penurunan tiras beberapa suratkabar utama mengalami penurunan antara 20-40 persen. Suratkabar paling berpengaruh dengan tiras salah satu yang terbesar, Kompas, menyusut sebesar 0,4 persen.
Analisa kondisi kedua media ini bisa memuat salah satu asumsi. Diantaranya, khalayak memiliki kecenderungan dan ketertarikan pada internet dengan kemampuannya yang interaktif, multimedia, dan hypertekstual. Artinya, kondisi di Indonesia hampir sama dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat, dimana pembaca surat kabar menurun diakibatkan pembaca beralih ke portal berita online.
Dampak Internet pada Pemberitaan Surat Kabar
Internet dan layanan online merupakan alat-alat yang penting untuk memanen informasi dan mengenali sumber-sumber baru. Tetapi penggunaan teknologi ini masih akan memerlukan riset dasar dan keterampilan analitis selain dari pembandingan dan pengecekan kebenaran. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena kegiatan analisis dengan modal informasi salin dan tempel (copy and paste) justru menimbulkan bahaya hingga disebut bad journalism.
Berbagai informasi, berita di internet yang selama ini mereka anggap sebagai berita “bermutu”  semakin banyak jumlahnya dengan adanya teknologi canggih seperti WiMAX. Kecanggihan teknologi ini kembali mengingatkan kita adanya cornucopia atau banjir informasi. Namun, hal tersebut belum menjamin bahwa informasi tersebut teruji kualitas jurnalistik, misalnya terkait prinsip kebenaran dan akurasi.
Namun, kelemahan pemberitaan di internet tersebut bisa jadi tidak mengurangi kekhawatiran redaksi surat kabar terhadap media online. Mereka menggunakan strategi untuk menarik kembali pembaca. The Economist, majalah berita mingguan di  London menyebutkan bahwa banyak suratkabar yang mencoba menarik pembaca muda dengan mengalihkan variasi pemberitaan mereka sehingga lebih mengarah ke hiburan, gaya hidup dan topik-topik lainnya yang kelihatan lebih relevan untuk kehidupan sehari-hari orang banyak ketimbang menyajikan liputan internasional dan politik. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran, karena dapat mengarah pada cara penyampaian yang sensasional, maupun pengemasan yang disebut tabloidisasi.
Dua Kelemahan yang Dihadapi
Teknologi WiMAX , sebuah generasi 4G termasuk menapak pada perkembangan teknologi komunikasi yang cepat di negeri yang sedang berkembang ini. Padahal, kondisi jurnalisme masih berhadapan dengan berbagai masalah. Situs berita online masih belum lepas pada masalah akurasi dan kedalaman data, sehingga belum mencapai kualitas yang memuaskan. Selanjutnya, muncul warga yang menyebut dirinya telah menghasilkan online citizen journalism, namun produk yang dihasilkan kurang dari standar jurnalistik. Misalnya masalah kaidah bahasa, struktur, sampai pada etika. Hal tersebut karena kualifikasi standar belum dimengerti oleh warga.
Di satu sisi, surat kabar juga memperoleh kritik karena kecenderungannya terhadap isu-isu trivia dan lemah dalam muatan investigasi maupun laporan mendalam, yang selama ini diharapkan.
Keputusan Indonesia mempersilahkan tender untuk membeli WiMAX belum tentu menjawab  berbagai masalah jurnalisme diatas. Terlarut dalam kecanggihan, sehingga  situs media online disibukkan dalam mengelola berbagai kemasan dengan interaktif menarik, baik konvergensi musik, video, foto, animasi, maupun gambar. Sementara, surat kabar kewalahan dan semakin tidak yakin dengan pemberitaan yang berbobot menarik kembali pembacanya yang telah memberikan hati pada media online, khususnya generasi muda.
Menjalankan Tugas Jurnalistik tanpa Bad Journalism
Surat kabar Indonesia bisa jadi khawatir dengan kehadiran pemberitaan online, meski kualitas  produk jurnalisme yang dihasilkan masih perlu ditanyakan. Atmakusumah Astraatmaja, mantan Ketua Dewan Pers Indonesia menyebutkan bahwa media massa sebaiknya tidak perlu memaksakan kecepatan, asal beritanya berkualitas, akurat, sehingga terhindar dari masalah hukum. Kecenderungan tema berita yang sensasional justru akan menurunkan kredibilitas media.
Media online belum tentu dapat berbangga diri dengan hadirnya WiMAX, sebab apapun teknologi yang digunakan, hakekat produk jurnalistik yang berkualitas tidak akan berubah. Mulai dari pengerjaan tahap pencarian hingga penyajian, sepuluh elemen jurnalisme yang dikemukakan oleh Bill Kovach dan Tom Rostentiel (revisi 2007) masih menjadi pegangan jurnalis untuk melakukan tugasnya.
Oleh karena itu, hal yang dapat dimanfaatkan oleh surat kabar adalah memaksimalkan WiMAX sebagai upaya pencarian data mendalam dan investigatif, seperti halnya yang selama ini menjadi tuntutan. WiMAX tidak menjadi ancaman eksistensi surat kabar, tapi justru peluang dan dorongan untuk mencapai produk jurnalisme yang berkualitas. Sehingga apa yang dilakukan merujuk kegiatan jurnalistik yang dikemukakan Luwi Ishwara (2005), bahwa media senantiasa menunjukkan sikap skeptis, bertindak (action) guna mendukung perubahan ke arah yang dianjurkan.
Hal tersebut berlaku pula pada media online. Teknologi WiMAX hendaknya tidak dititik beratkan pada kecepatan penyajian video, musik, dan sebagainya,  melainkan bagaimana kemudahan tersebut dapat digunakan untuk senantiasa menelusuri, membandingkan, melakukan verifikasi, dan mencapai laporan mendalam. Kemasan pun dapat diatur dengan sedemikian rupa, seperti penulisan berseri dengan memanfaatkan hyperlink untuk kenyamanan pembaca.
Melalui kehadiran teknologi WiMAX, maka perubahan yang diharapkan dapat dirangkum sebagai berikut
•    Jurnalis dapat menggunakan alat-alat baru dari teknologi modern yang tersedia di media seperti Web.
•    Semua alat tersebut akan menambah kekayaan dan kedalaman untuk setiap bagian di tempat kerja.
•    Potongan berita dapat diperoleh khalayak secepat mungkin, pada platform apa saja yang mereka inginkan untuk menerimanya
Tinjauan Masa Depan Jurnalisme
Tantangan yang diberikan WiMAX  merupakan salah satu konsekuensi transformasi teknologi komunikasi. Keputusan untuk menghadirkan WiMAX guna memperoleh keuntungan komunikasi digital, perusahaan-perusahaan dan para profesional media hendaknya jangan lupa akan tanggung jawab mereka untuk tetap memberi informasi kepada khalayak tentang perkembangan  sosial, kegiaan-kegiatan pemerintah dan masalah-masalah komunitas, tanpa memandang ras, gender, usia, pendidikan status finansial, atau tingkat keterampilan teknisnya. Media surat kabar mainstream harus bertindak sebagai pembangun komunitas dan sebagai forum-forum untuk ekspresi publik selain sebagai pasar untuk bisnis dan perorangan (Fidler:2003).
Pakar media, Jay Rosen mendesak agar media-media utama jangan hanya berfokus pada kebutuhan-kebutuhan individual, melainkan melakukan upaya yang lebih besar untuk memperbesar kapasitas komunitas, memahami dan menangani masalah bersama. Menfokuskan pada isi yang dikemas secara individual yang terbatas pada minat-minat personal yang sempit, berarti menghancurkan esensi dari sistem-sistem dan budaya-budaya sosial.
Roger Fidler menegaskan kembali mengenai tinjauan masa depan ini. Ia berpendapat, tanpa upaya bersama oleh perusahaan-perusahaan dan para profesional media untuk menjamin kualitas informasi dan memberi lebih banyak yang dibutuhkan rakyat, maka yang terjadi pada transformasi teknologi komunikasi hanya akan menghasilkan kepompong kosong. Ketika abad komunikasi digital sudah tiba, dengan hadirnya WiMAX sebagai salah satu tanda, maka sifat-sifat yang paling dihargai dari media-media utama masa depan adalah kredibiltas dan hubungan-hubungan mereka dengan komunitas-komunitas yang mereka layani.